Laman

Senin, 27 Mei 2013

Sebuah Pena


Bila kau bertanya padaku mengapa berlumuran darah ?
Bibir ini hanya bisa menjawab
ini bukanlah darah, tapi cinta 

Ingatkah kamu 10 tahun yang lalu ?


Musim gugur berlalu, terganti musim semi
Bunga-bunga itu kembali mekar
Harumnya tak pernah hilang dalam nafasku
Jemari ini menari merasakan indahnya bunga yang mekar,
Kau mencuri pandang dibalik bangku itu
Kau yang sederhana dengan sebuah pena
Entah apa yang kau kerjakan disana,
Kau tampak berbeda
Mata kita bertemu, dan kau tebar seulas senyuman untukku
Aroma bunga semakin harum membelengguku
Kau buat aku tersipu dalam tatapanmu
Tiba-tiba gerimis menutup pandanganku
Langit tak mendung namun langit mengguyur tanah ini

Dimanakah kamu ?

Mata ini tak menemukan sosok dirimu dibalik bangku itu
Hujan menghalangi pandanganku
Hujan membuatku sulit bernafas
Bukan, bukan karena hujan mengguyurku
Namun karena hujan- kau pergi

        Seharusnya kau menepi ..

Buliran hujan tak mengguyur lagi tubuh ini
Suara siapakah itu? batinku bertanya
Seraya ku tolehkan kepalaku
Subhanallah..... mata itu
Dia tersenyum begitu manis tepat dihadapanku
Memberiku sebuah pena dengan kecupan manis di pena itu

        Maukah kau menjaga pena ini ? layaknya kau menjaga hatimu ?

Dalam hujan beratapkan payung- bersamanya
Bibir ini hanya tersenyum, merekah layaknya bunga di musim semi
Aku menganggukkan kepala seraya memeluknya

Sudah lama aku ingin menjaga pena ini
Sudah lama aku menjaga hati ini.. Andai kau mengetahuinya

Buliran air mata menetes tanpa isakan tangis
Hanya tersisa sejuta kebahagiaan

Ingatkah kamu akan pena itu, kasih ?
Maafkan aku,
Pena itu di rampas dari genggamanku
Aku menjaganya hingga saat-saat terakhir
Aku menjaganya meski tak lagi dalam genggamanku
Hingga nadiku tergores oleh pisau si perampas
Nadiku terkoyak dan bercucuran,
berlumuran darah seperti yang kau lihat, kasih

Bukan, tapi ini bukanlah darah
Ini adalah cinta,
Seperti janjiku, akan selalu menjaga pena itu
layaknya aku menjaga hatiku

Pena itu hilang dan
pun aku harus pergi, kasih
pergi untuk selamanya dengan membawa cintamu,
cinta yang tiap goresannya hanya untukmu
yang akan selalu melekat dihatiku


Pekalongan, 2013

 Maula Elektra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar