Laman

Senin, 27 Mei 2013

Tetesan Hujan


Desember, semua semu terhapus sudah oleh tetesan hujan.
Kabut memenuhi pandanganku, dinginnya menusuk tulang ini.
Mata bening itu tersimpan dibalik air hujan, diam-diam menusuk naluriku
Duh Gusti, hujan ini mengguyur segala sepi.
Dalam hujan, mata ini bertemu.

Awal takdir hidupku kah ?

Dibalik jas hujan, bibir ranumnya tersenyum.
Membawa kehangatan seraya tetesan air hujan membasahi wajahku.

Bukan, aku mengagumi sosok itu !
Terpisah oleh ruang dan waktu, kini bertemu.
Benar, aku mengaguminya.
Dulu, sekarang, dan selamanya..

Semua tumpah bersama hujan- kerinduan tak terbendung sudah.
Desember, hujan untukku.
Membawanya pulang padaku.
Cahaya yang tetap bersinar seperti dulu
Diam-diam mengawasi gerak-gerikku
Kelembutannya, membawaku pergi
Bersama hujan, kembali ke masa lalu

Degupan jantung, denyutan nadinya, mengalir hangat saat senyum itu merekah.
Dibalik air hujan, aku tersenyum.
Mengharap hujan takkan usai. Menebar hangat tiap tetesnya.
Untuk sekedar mengaguminya.

Pekalongan, 2012
Teruntuk cinta masa kecil

Maula Elektra






Tidak ada komentar:

Posting Komentar